Mengenal Pusaka Banten Golok Ciomas Si Rebo, Konon Kesaktiannya Bisa Lukai Musuh dari Jarak 10 Meter
Minggu, 06 Maret 2022
Add Comment
Ki Duhari pewaris ke tujuhu benda pusaka Golok Ciomas Si Rebo dan godam denok saat ditemui di rumahnya di Jalan raya Ciomas-Mandalawangi km 05 RT 04/01 Kampung Cihujan, Desa Lebak, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang
Ki Duhari (50) adalah pewaris ketujuh benda pusaka golok Ciomas Si Rebo.
Dilansir TribunBanten.com, Ki Duhari membeberkan kalau golok Ciomas Si Rebo adalah yang tertua di masa Sultan Maulana Hasanuddin Banten (1552-1570).
Golok Ciomas pertama kali dibuat oleh buyutnya bernama Ki Buyut Cengkuk selama 7 mulud (7 tahun) dengan menggunakan godam Denok hadiah dari Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Sekedar informasi, godam adalah palu besar yang digunakan untuk menempa besi yang akan dibuat golok.
Ki Buyut Cengkuk memberikan sentuhan terakhir dalam proses penyelesaian bunda pusaka itu.
Duhari menceritakan kesaktian yang dimiliki golok Ciomas Si Rebo ketika sewaktu masih di tangan Ki Buyut Cengkuk.
Konon sekali sabetan, golok Ciomas si Rebo bisa melukai musuhnya dalam jarak 10 meter.
"Golok si Rebo dibuat oleh Ki Buyut Cengkuk yang pertama kali atau pegangan Ki Cengkuk dan turun sampai ke keturunan ke tujuh," ujar ki Duhari saat ditemui di rumahnya di Jalan raya Ciomas-Mandalawangi km 05 RT 04/01 Kampung Cihujan, Desa Lebak, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Selasa (19/10/2021).
Silsilah pemegang golok Ciomas Si rebo yaitu dari ki Cengkuk, Ki Boma, Ki Mala, Ki Sakimad, Sandara, Jamsari sampai saat ini ke ki Duhari.
Dulunya, ki Cengkuk adalah orang kepercayaan Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang memiliki keahlian membuat golok.
Kemudian Sultan memfasilitasi Ki Cengkuk dengan memberikan godam Denok untuk membuat golok.
"Dulu diminta membuat golok Ciomas dan hasilnya itu golok Ciomas Si Rebo dan sekarang nyebar dari godam itu menghasilkan golok-golok Ciomas berikutnya," jelasnya.
"Sampai sekarang godam Denok masih digunakan untuk pembuatan dan pengulasan golok Ciomas," terangnya.
Fungsi golok Ciomas tertua saat ini digunakan untuk keselamatan dan disimpan.
"Yang akan ribut dengan melihat golok Ciomas tidak jadi," paparnya.
Setiap tanggal 12 bulan mulud terdapat tradisi pengulasan golok.
Di kediaman Ki Duhari, dia mengulas satu persatu golok menggunakan minyak misik warna hitam kemudian dituangkan pada godam Denok.
Setelah itu, godam yang sudah diolesi minyak dilakukan pengulasan pada golok.
"Golok yang diulas untuk ambil barokah," ucapnya.
Fungsi godam Denok untuk membuat golok.
Namun saat ini pengguinaan godam Denok untuk membuat golok sudah mulai ki Duhari kurangi lantaran alatnya sudan tua berumur ratusan tahun.
"Agak dikurangi mangkannya pakai ulas dan godam tidak pakai nempa besi hanya sewaktu-waktu saja kalau ada yang penting, karena alatnya sudah tua," tuturnya.
Godam Denok memiliki berat lebih dari satu kilogram dan kurang dari 3 kilogram.
"Beratnya tengah-tengah rahasia," katanya.
Adapun panjangnya yaitu lebij dari 50 cm dan kurang dari 1 meter serta tidak dipakai untuk apa-apa.
Sejak kecil ki Duhari sudah tidak asing dengan benda pusaka.
Pada 2014 satu tahun sebelum ayahnya bernama ki Jamsari meninggal dunia, telah mewariskan kedua benda pusaka tersebut padanya.
Setelah Ki Jamsari meninggal pada Agustus 2015, godam Denok dan golok Ciomas si Rebo dipegang oleh ki Duhari sampai sekarang.
Pesan ki Jamhari pada ki Duhari "tolong jaga dan rawat baik-baik godam Denok dan golok si rebo"
Ki Duhari memiliki istri bernama Maemunah dan dikaruniai 4 orang anak bernama Mahdi, Rodiah, Jamak dan Nurul Fauziah.
Saat ino pun ki Duhari masih membuat golok Ciomas hanya di bulan mulud.
Pada bulan Mulud, sehari dia bisa membuat 5 golok.
"khusus bulan mulud sehari bisa buat 5 golok, kalo godam untuk mengulas setelah golol jadi," tuturnya.
Adapaun kelebihan golok Ciomas lainnya hanya bisa dilihat oleh orang tertentu. Red
0 Response to "Mengenal Pusaka Banten Golok Ciomas Si Rebo, Konon Kesaktiannya Bisa Lukai Musuh dari Jarak 10 Meter"
Posting Komentar